Jumat, 08 Mei 2009

Lupus Eritematosus Sistemik

SLE (Sistemic Lupus Eritematosus)adalah suatu penyakit autoimun yang kronik dan menyerang berbagai sitem dalam tubuh. SLE menyerang perempuan kira-kira delapan kali lebih sering daripada laki-laki. SLE seringkali dimulai pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Di AS, SLE menyerang perempuan Afrika Amerika tiga kali lebih sering dibandingkan perempuan Kaukasia. Jika SLE ini baru muncul pada usia 60 tahun, biasanya akan lebih mudah untuk diatasi.

Diberi nama Lupus karena sifat ruamnya yang berbentuk kupu-kupu, melintasi tonjolan hidung dan meluas pada pipi yang menyerupai gigitan serigala (lupus adalah kata dalam bahasa Latin yang berarti serigala). Apabila gangguannya hanya sebatas kulit, dinamakan Lupus diskoid.

Sendi-sendi yang paling sering terserang adalah sendi-sendi proksimal tangan, siku, bahu, lutut, dan pergelangan kaki. Manifestasi kulit mencakup ruam eritematosa yang dapat timbul pada wajah, leher, ekstremitas, atau pada tubuh. kira-kira 40% dari pasien SLE memiliki ruam khas berbentuk kupu-kupu.

Nefritis lupus timbul pada waktu antibodi antinuklear (anti-DNA) melekat pada antigennya (DNA) dan diendapkan pada glomerulus ginjal. Kira-kira 65% dari pasien SLE akan mengalami gangguan pada ginjalnya.

SLE juga dapat menyerang sistem saraf pusat maupun perifer. Antibodi terhadap untai ganda DNA (dsDNA) dan terhadap kompleks protein asam ribonukleat (RNA) yang disebut Sm, hanya ditemukan pada pasien SLE.

Aspek penting dari pencegahan serangan SLE adalah menghindari terkena sinar ultraviolet (UV). DNa yang terkena sinar ultraviolet secara normal akan bersifat antigenik, dan hal ini akan menimbulkan serangan setelah terkena sinar. Tabir surya dengan faktor proteksi 15 harus dipakai untuk menhan sinar ultraviolet

disarikan dari tulisan: "Michael A. Carter"

Tidak ada komentar:

Pengikut

Total Tayangan Halaman