Kamis, 09 April 2009
Antara Aku, Sang Malaikat, dan Lelaki Itu
Ku telungkupkan tanganku di wajah. Mencoba memahami semua kisah yang telah diuraikan Tuhan. Aku yang duduk tersudut di ruang alam maya merasakan aroma kematian yang sebentar lagi datang...
"Malaikat, katamu aku masih akan diberi umur panjang." Kenapa kamu diam, Dy?
Lelaki itu mencibirku. Ia menatapku dengan tatapan api. Seolah ingin segera membakarku. Tapi ternyata, ia malah meyakinkanku. "El, seberapa jauh lagi kau akan menjadi bijak sedang egomu tak dapat disentuh oleh hati Sajedy?"
Aku menoleh ke arah Lunar. Ia masih saja betah memperhatikan semua yang kini sedang kualami...
teruntuk: elyaz, sajedy, dan usama
hanya mereka yang memahami,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Tulisannya kereeen..^^
nice to meet you
Thank, Winda...
doain tulisan penuhnya cepat selesai...
Posting Komentar